Senin, 19 Agustus 2019

Tips Agar Operan Gigi Mobil Suzuki Carry Menjadi Mudah Dan Ringan

Memindahkan gigi mobil dengan mudah dan ringan menjadi hal yang penting karena pada saat mobil akan berjalan maupun berhenti selalu memindahkan gigi. Pada saat berjalanpun pemindahan gigi selalu dilakukan agar performa mesin tetap stabil. Kejelian dalam mengatur gigi yang tepat saat mobil berjalan lambat,  berjalan ditanjakan, maupun dari berjalan dikecepatran tinggi ke sedang dan rendah merupakan bagian penting yang harus dikuasai.

Cara paling umum saat hendak memindahkan gigi adalah pedal kopling ditekan sampai mentok. Pedal gas di lepas atau kaki diangkat sampai benar-benar suara mesin posisi stasioner. Jika saat memindahkan gigi pedal gas tidak dilepas penuh dan pedal kopling tidak sampai mentok, maka operan gigi akan berat dan susah. Pada saat mobil berjalan lambat ditanjakan curam yang sering terjadi adalah terkadang susah untuk mengoper gigi karena posisinya memang sulit. Oleh karena itu disarankan jika mobil akan menanjak pada tanjakan yang curam posisikn gigi paling rendah dari bawah berjalan pelan saja gas menyesuaikan kecepatan. Jangan mengoper gigi disaat mobil sedang menanjak curam sekalipun bisa dilakukan tapi untuk mobil tua sebaiknya jangan karena terlalu beresiko selip dan membahayakan keselamatan.   

Masalah memindahkan gigi terasa susah dan berat bahkan sampai ada yang bunyi pada bagian perseneleng sudah tentu kurang nyaman dan diluar kewajaran. Cara service ringan agar operan gigi ringan dan mudah dapat dilakukan dengan berbagai cara.

1. Pertama dimulai dari bagian atas. Lepas jok kanan dan kiri. Buka baut bak persenelengnya. Lepas 2 tali perseneleng bagian bawah saja dengan cara meluruskan paku atau kawat sebagai pengancing dengan tang dan menarik keluar. Angkat bak perseneleng keluar. Cari oli bekas atau baru dan cari plastik es ukuran kecil. Ujungnya digunting dan masukkan ke selongsong bagian ujung atas saja. Diikat dengan karet pada ujung selongsong tali perseneleng, agar saat oli dimasukkan plastik tidak bocor dan bisa masuk ke dalam selongsong tali perseneleng. Tuangkan oli secukupnya pada plastik sambil dipegang.  Gerak-gerakkan tali perseneleng naik turun agar oli yang diplastik bisa turun kebawah lewat lubang selongsong . Pastikan oli sampai benar-benar masuk selongsong 2 tali perseneleng dari atas turun kebawah. Setelah selesai memasukkan oli ke dalam selongsong tali perseneleng, biarkan plastik es kecil tetap menempel pada ujung selongsong. Masukkan gemuk secukupnya dan remas gemuk dalam plastik agar masuk kedalam selongsung tali perseneleng. Lakukan berulang-ulang agar gemuk bisa menutup rapat sehingga oli dalam selongsong tidak rembes keluar.

2. Dicek bagian putaran perseneleng dengan cara memutar-mutar perseneleng. Dilihat bagian bak perseneleng yang tampak seperti ball join. Diperhatikan gerakan putarannya jika normal akan terasa enteng, periksa bagian ring nya. Kasih gemuk secukupnya agar putaran lancar tidak seret.

3. Jika 2 tali perseneleng ada yang putus satu kawat bagian dalamnya sebaiknya diganti saja karena bisa membuat tarikan jadi berat.

4. Saat pemasangan kembali usahakan bagian bak persenelengnya dulu yang dibaut.  Kemudian perhatikan lekukan tali perseneleng jangan sampai silang menyilang saat dipasang pada dudukannya yang dibawah.

5. Pada tuas perseneleng agar terasa ringan ditambah memanjang kebawah dengan cara mencari plat besi tebal dilubangi bagian bawahnya mengikuti besar lubang bawaannya. Usahakan panjang plat besi tebal jangan sampai melebihi batas tabung oli bagian bawah. Cara menambah plat sebaiknya dilepas tuas persenelengnya dilas diluar jangan dilas didalam posisi menempel. Di las yang kuat yang matang jangan sampai oblag atau lepas las-lasannya karena untuk menahan tarikan tali kopling.  Dilubangi, dibaut dan di las itu lebih kuat bagian atasnya.

6. Dicek gerakan tuas persenelengnya. Jika didorong ke depan menggunakan tangan terasa maju jauh kedepan artinya bagian matahari dan laher sudah aus. Normalnya jika didorong kedepan pake tangan ada selah sedikit saja maju kedepan dan gerakan baliknya juga terasa. Gerakan balik tuas perseneleng ke belakang berkaitan dengan per nya yang masih normal menempel kokoh pada dudukannya. Jika gerakan tuas perseneleng digerakkan ke depan tidak mau balik lagi artinya dudukan pengancing pernya tidak berfungsi akibatnya laher dan matahari akan menempel terus yang bisa mengakibatkan bunyi dan cepat aus karena putaran.

7. Dicek kabel perseneleng bawah. Kabel tarikan pedal kopling. Jika sudah ada yang putus satu kawat saja sebaiknya diganti. Cara melumasi oli agar tarikan ringan seperti yang dijelakan diatas.

8. Dicek dan dibuka bagian pedal koplingnya. Bagian pedal kopling yang sering bermasalah bagian dudukan pernya. Selongngsong pada as pedal komplingnya suka karatan. Jika sudah oblak dan gerakan pedal kopling saat diinjak gerakkannnya tidak lurus berarti oblag. Ganti saja harga tidak mahal.

9. Keras dan ringan saat pedal kopling dinjak berkaitan dengan panjang pendeknya tuas kopling dan kondisi set koplingnya. Set kopling itu ada 3 komponen.

1. Laher. Laher berfungsi untuk mendorong matahari,
2. Matahari.  Pada Piringan besi matahari mendorong kanpas kopling.
3. Kanpas kopling. Kanpas kopling menekan piringan roda gila untuk menggerakkan.

Jika per pada matahari sudah mati dan keras maka pedal kopling juga akan terasa berat. Jika per pada kanpas kopling sudah lemah apalagi sudah oblag pada dudukannya bisa menyebabkan bunyi. Jika terlepas akan menyebabkan kerontokan pada kanpas mobil dan mobil tidak bisa jalan. 

Jadi kesimpulannya pedal kopling yang empuk, ringan dipengaruhi oleh beberapa komponen yang saling berkaitan seperti yang disebutkan diatas. Cara kerjanya tuas kopling mendorong laher, laher mendorong matahari, piringan matahari menekan kanpas kopling, dan kanpas kopling menekan piringan roda gila agar bergerak sesuai operan gigi perseneleng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar